Sabtu, 25 Februari 2017

Bersantai sejenak di Epic Coffee

Salam...
Bersantai di cafe sering menjadi pilihan saya untuk melepas kejenuhan. Entah kenapa suasana cafe yang tenang, dan tentunya ditambah dengan menikmati secangkir cappucinno, sangat ampuh untuk me-recharge energi setelah lelah dengan berbagai rutinitas.

Seperti pada minggu lalu, saya akhirnya nongkrong cantik di sebuah cafe bersama family. Jarang-jarang memang dilakukan, karena biasanya kalau ngga sendirian ya bareng teman-teman. Kali ini kami memilih Epic Coffee, sebuah cafe yang lagi nge-hits di daerah jalan palagan tentara pelajar. Saya pribadi baru pertama kali berkunjung ke cafe ini. Agak penasaran juga sih setelah melihat foto-foto teman di instagram dan cerita suami yang memang sudah beberapa kali ke sini.

me in front of epic coffee
Epic Coffee tampak dari halaman parkir
Suasana di dalam cafe
Kesan pertama begitu sampai di Epic Coffee, luas. Pas banget buat saya yang membawa dua bocah super aktif. Bangunan bernuansa vintage dengan warna monochrome yang dominan semakin menambah kesan menarik ketika memasuki kafe ini. Kami memilih untuk duduk di teras samping kanan yang viewnya halaman rumput hijau dengan meja kursi ala-ala garden party. Tempat yang kami pilih ini memang smoking area, tetapi untunglah saat itu tidak ada pengunjung yang merokok, jadi saya bisa bersantai dengan nyaman dan aman dari asap rokok.

Suasana teras samping kiri, kami memilih duduk di area ini


View halaman samping kiri, alfaris dan almira main kejar-kejaran sepuasnya. Owya, meja dan kursi ditutup plastik karena memang suasananya hujan baru reda.
Seperti dugaan saya, anak-anak tentunya tidak bisa diam melihat halaman rumput yang luas. Mereka sudah berlarian aja sembari saya dan suami sedang memilih menu. Saya, seperti biasanya, secangkir hot cappuccinno, sedangkan suami memesan Epic Coffeelicious kesukaannya dan anak-anak kami pesankan ice tea seperti biasa. Untuk makanan, karena sebetulnya kami tidak lapar-lapar amat saat itu, jadi kami mememsan french fries untuk teman minum kopi.

Sambil menunggu pesanan datang, saya sempatkan berjalan-jalan mengelilingi cafe. Ternyata di sebelah kiri juga ada teras, tetapi tidak ada halaman rumputnya seperti teras sebelah kanan. Di bagian dalam kafe agak ke belakang ada Epilog Gallery, dimana berbagai furniture vintage yang unik dipamerkan untuk dijual. Sayangnya di area ini tidak diperbolehkan memotret.

Pesanan kamipun datang. Sayangnya saya tidak sempat memotret Epic Coffeelicious pesanan suami karena keburu diminum rame-rame, hihihi. Epic Coffeelicious ini enak banget lo menurut saya. Campuran rasa coffee dan coklat, dikombinasi dengan whipped cream di atasnya. Untuk porsinya sendiri, semua menu yang kami pesan menurut saya termasuk porsi besar lo, kecuali hot cappuccino dihidangkan dengan cangkir yang standar. Dan untuk harga, agak di atas standar jogja sih. Segelas ice tea dibandrol 26K, french fries 32K sama seperti harga hot cappuccino, dan epic coffeelicious 39K (exclude tax). Tapi harga ini cukup worthy dengan suasana dan view cafe.

Hot Cappuccino and French Fries

Cappuccino kesukaan saya
Kami menghabiskan beberapa jam bersantai di sini. Sesi lain yang juga tidak boleh dilewatkan tentunya foto-foto. Memang sudut-sudut di cafe ini sangat instagramable, seakan-akan memang menyuruh kita untuk foto-foto, hehehe. Dan seperti biasa pula, saya berfungsi sebagai ‘food photographer’ ala-ala, merangkap sebagai ‘model wanna be’ yang agak memaksa pak suami untuk menjadi photographernya.

Disaat saya sedang berpose ala-ala, anak-anak tetap dengan tingkah mereka godain bundanya dari balik kaca, hehehe



session foto-foto yang selalu menyenangkan dan tak terlewatkan :)
Epic Coffee memang pantes nge-hits. Karena selain menunya yang recommended, suasana cafe juga sangat menyenangkan untuk dinikmati secara keseluruhan. Pas bangetlah buat bersantai sendiri ataupun bersama teman dan keluarga. Next time, i will be back to this cafe.

Kamis, 26 Januari 2017

Family Trip : Indahnya Bukit Panguk Kediwung

Melanjutkan cerita liburan di postingan sebelumnya, masih di hari yang sama, kami pun menuju lokasi selanjutnya, Bukit Panguk Kediwung. Letaknya tidak jauh dari jurang Tembelan, hanya memakan waktu sekitar 10-15 menit. Cuma medannya memang agak susah menurut saya kalau dibandingkan destinasi yang sebelumnya, karena jalannya agak sempit dan licin jadi mesti ekstra hati-hati.

Bukit Panguk Kediwung
Menikmati udara segar di bawah pepohonan.

Sama seperti di jurang Tembelan, kita mesti bayar parkir duluan, lupa persisnya berapa, kalau tidak salah 10 ribu rupiah. Sampai di lokasi, alhamdulillah masih dapat juga pemandangan yang diharapkan. Kabut menutupi sebagian besar hijaunya bukit. Udaranya begitu segar. Spot-spot fotonya juga tidak kalah menarik dan ekstrim. Untuk satu spot foto, kita harus bayar Rp. 3.000 per orang dan diberikan waktu sekitar tiga menit untuk action sepuasnya. Ada spot foto yang antri, ada juga yang tidak. Sebagai awal, saya memilih spot foto yang tidak ada antriannya. Kali ini, almira juga berani ikutan berfoto, kamipun foto bertiga dan lagi-lagi ayah sang fotografernya (nasib ya yah, hehehe).

Foto bertiga.... sayang faris ga kompak gayanya.
My Son

Me
Mau foto keren, uda diganggu aja sama kaka faris....

Spot selanjutnya, ini paling ekstrim menurut saya, berfoto sambil berdiri di atas lantai yang dibuat seperti menara yang di letakkan pinggiran jurang. Melihatnya saja sudah memacu adrenalin, tapi penasaran juga ingin merasakan berdiri di situ. Cukup lama mengantri di sini karena memang banyak peminatnya. kami membeli 2 tiket dengan total bayar Rp 6.000. Murah banget yaaa. Anak saya, Faris duluan berfoto. Dia minta berfoto sendirian di sini, ya sendirian.... Untungnya ada alat pengamannya. Ada petugas yang jaga juga dan membantu memasangkannya, lanjutlah dia bergaya dan sayapun menonton di pinggiran dengan harap-harap cemas sambil sesekali teriak agar faris jangan banyak gerak, ngeriiii. Ibu-ibu lain, tolong jangan dicontoh ya mengijinkan anaknya foto seperti ini ya. Oh ya, sempat ada insiden jatuh juga, tapi untung yang jatuh hanya sendalnya faris saja, hehehe.




Setelah faris, giliran saya beraksi. Beneran, kaki tiba-tiba berkeringat ketika menginjak lantai itu. Tapi seru... saya mencoba beberapa gaya yang dilakukannya dengan harap-harap cemas juga, hehehe. Tapi pemandangannya, sumpah bagus banget, kereeeen. Ga nyesel pokoknya. suara gemericik air sungai yang mengalir di bawah juga terdengar begitu syahdu. Sayang, banyak yang antri, jadi tidak bisa lama-lama berdiri di situ sambil menikmati suasana alam yang begitu indah.






Selesai saya berfoto, tiba-tiba faris masih pengen foto. Untung mas yang jaga pengertian. Akhirnya faris foto lagi, kali ini ditemani si ayah. Daaaan, tiba-tiba saja si ayah mengangkat faris naik ke pundaknya. Kebayang dong kagetnya faris, tambah tinggi lagi, tambah ngeri, alhasil nangislah anaknya. Orang-orang yang ngantri foto jadi geli liat faris nangis kenceng ketakutan, hehehe.

ayah dan faris

Faris menangis gara-gara diangkat ayahnya ke pundak, hehehe

Oke.... puas berfoto saatnya pulang. kami pun berjalan menuju mobil. Ups, almira nemu spot foto yang girly banget, dan dia pun langsung bilang “fotoin bun”. Hahaha.... anak umur tiga tahun, tapi udah ngerti banget gegayaan berfoto, korban kekinian juga kayaknya J





Well, begitulah traveling kami di pagi buta yang penuh keindahan, ketegangan dan keseruan. Buat yang mau jalan-jalan dan menikmati keseruan di sini, bisa menggunakan jasa tour “ALMIRA Tour & Transport”, insya Allah perjalanan menjadi menyenangkan dengan harga yang bersahabat.  Almira Tour & Transport juga melayani reservasi hotel dan tour wisata ke tempat lainnya. Kalau mau private tour juga bisa. Cukup hubungi 08128097268 untuk info lebih lanjutnya.
Sampai jumpa di cerita liburan selanjutnya......

Rabu, 18 Januari 2017

Family Trip : Sensasi Berfoto di Tepi Jurang Tembelan

Kebetulan banget saya dan keluarga sekarang tinggal di kota wisata, Jogja. Otomatis lah yaaa sangat banyak dan sangat dekat dengan obyek wisata. Dan kalau ada kesempatan kami pun menikmatinya dengan jalan-jalan ke tempat-tempat yang menarik.

Seperti hari itu, pas liburan akhir tahun dan kebetulan si ayah juga lagi free, secara dadakan kami memutuskan untuk traveling. Tujuan wisata kali ini sudah sekitar satu bulan ini kami incar, cuma belum ada waktu buat ke sana. Malam sebelum berangkat atur strategi dikit untuk menuju ke tempat tujuan, Jurang Tembelan, Mangunan.

Kami berangkat pagi sekali, setelah sholat subuh dan hari masih gelap. Saya lupa tepatnya jam berapa, pokoknya matahari belum nongol. Anak-anak? So pasti agak berat buat mereka membuka mata. Akhirnya anak-anak pun diangkut ke mobil masih dalam keadaan tidur, lengkap dengan piyama melekat di badan hihihi. Dan mereka pun melanjutkan tidur di mobil.

Perjalanan dari arah utara (kaliurang) menuju Mangunan, Imogiri memakan waktu sekitar 45 menit dengan lalu lintas yang lancar. Ketika kami hampir sampai di lokasi, matahari sudah menyapa, dan suasana sudah terang. Saya pun agak hopeless menemukan sensasi yang kami inginkan, pemandangan ala negeri di awan. Eh, tapi dari kejauhan terlihat segumpalan awan putih berkumpul di sebelah jalan yang kami lalui. Alhamdulillah, ternyata masih dapat pemandangan yang diidam-idamkan, kumpulan kabut yang menyerupai awan putih yang berkumpul di sebuah jurang, pemandangan ala-ala negeri di awan. Masya Allah, indahnya jurang tembelan ini.

Kumpulan kabut yang menyerupai awan.
Sampai di lokasi, ternyata sudah rame sekali. Entah karena  musim liburan atau memang seperti itu. Masuk ke lokasi tidak dikenakan biaya, cukup membayar biaya parkir saja Rp 5.000 untuk mobil. Spot-spot foto sudah disediakan. Yang paling favorit adalah spot foto ala kapal titanic dari bambu. Antrian fotonya puanjaaaang, kayak antri ambil uang di bank. Ada kali sekitar 30 menit kami mengantri untuk berfoto. Dan alhamdulillah, saya dan faris, anak laki-laki saya, bisa berfoto ala-ala kapal titanic di negeri di awan. Walaupun antri lama, tapi terbayar deh ketika berdiri langsung melihat keindahannya di tepi kapal dari bambu ini. Untungnya kabut belum pergi. Si ayah cukup puas  menjadi fotografer kami saja sambil jagain si kecil almira yang takut ikut berfoto di kapal titanic bambu. Ya... perjalanan kali ini memang agak-agak maksa, karena tidak child friendly. So, buat yang punya anak dan mau ke sini, harus extra hati-hati menjaga anak-anak saat berfoto, karena alat pengamanan terutama untuk anak-anak masih belum tersedia.

Foto keluarga dulu sebelum menjelajah Jurang Tembelan. Anak-anak kelihatan banget masih muka bantal :)
Spot foto ala-ala kapal titanic dari bambu

Me and my son

Faris bergaya di tepi jurang tembelan
Ada banyak spot foto sebenarnya, tapi karena bawa anak-anak, kami tidak bisa mencoba semuanya. Anak-anak agak rewel kalau disuruh ngantri berdiri lama. Akhirnya cuma berfoto di dua spot berbeda. Di spot terakhir, almira mau ikutan gabung berfoto, jadilah kami foto bertiga. Dan kebetulan di spot ini tidak terlalu banyak yang antri, jadi bisa berfoto lebih banyak.

Akhirnya Almira bergabung buat berfoto.



ala-ala Yoga Pose

Faris selalu minta difoto sendirian.

Setelah puas berfoto-foto, kami jajan dulu di daerah jurang tembelan. Laper juga karena memang belum sempat sarapan gara-gara berangkat kepagian. Ada banyak warung yang buka ternyata, ada yang jual minuman, jajanan, gorengan, bahkan bakso. Harganya pun standar, tidak dinaikin seperti lazimnya di obyek wisata. Senang deh emak kalau begini, traveling jadi murah meriah. Lalu si ayah ngajakin untuk pindah lokasi, katanya kabutnya dan pemandangannya ga kalah bagus. Dan kitapun melanjutkan perjalanan ke tujuan kedua, Bukit Panguk Kediwung. Kebetulan saya juga pernah melihat foto salah satu teman saya di IG, dengan captionnya yang bilang ga perlu ke eropa buat melihat pemandangan kayak gini, di jogja juga ada. Hmm... penasaran juga jadinya. Oke deh, cerita liburan masih berlanjut.

Owya, buat yang mau jalan-jalan dan menikmati keseruan di sini, bisa menggunakan jasa tour “ALMIRA Tour&Transport”, insya Allah perjalanan menjadi menyenangkan dengan harga yang murah dan bersahabat, tapi layanan tetap profesional. Cukup hubungi 08128097268 untuk info lebih lanjutnya.
Sampai jumpa di cerita liburan kami selanjutnya.....

Senin, 16 Januari 2017

2017 Wishlist

Hello 2017....
Alhamdulillah, bertemu juga dengan tahun 2017. Setiap pergantian tahun sebenarnya buat saya merupakan momentum istimewa untuk me-recharge semangat, menata lagi berbagai rencana dan impian dan tak lupa mensyukuri berbagai hasil yang sudah dicapai di tahun sebelumnya, serta mengevaluasinya sebagai catatan buat saya dan keluarga untuk menjalankan rencana-rencana kami ke depannya.
Lettering Quote 2017

Oke, berbicara tahun  baru, pastinya sudah mainstream banget, tidak lepas dari ‘resolusi’. Penting lho resolusi itu, bagi saya itu ibarat doa kita kepada Allah SWT yang disampaikan secara jelas. Apa-apa saja yang saya inginkan, saya jadikan sebagai resolusi atau istilah lainnya yang sering saya gunakan adalah wishlist yang kemudian saya panjatkan dalam doa agar Allah memberikan jalan untuk mencapainya. Ini sangat efektif ternyata. Kadang saya lupa apa-apa saja yang memang saya impikan dan saya minta. Tapi tahu-tahu dikabulkan aja ama Allah. Dan ternyata itu memang sudah saya jadikan resolusi sebelumnya. Kekuatan doa memang nyata ya.... Saya pribadi sebenarnya membuat resolusi dua kali dalam setahun, yaitu pas tahun baru ini dan pas ulang tahun saya di bulan Juli. Jadi, resolusi saya bisa dikatakan resolusi 6 bulanan.
2017....semangat baru untuk menjadi lebih baik lagi. Ig @asaraya07

Tahun ini bisa dipastikan menjadi tahun yang sangat sibuk buat saya dan keluarga. Ada beberapa wishlist serta project lama dan baru yang harus saya selesaikan. Salah satunya tahun ini saya harus segera merampungkan tesis untuk dapat lulus tepat waktu di Magister Farmasi Klinik UGM. Hmmm.... perjuangan hampir finish dan butuh banyak tenaga dan pikiran untuk menyelesaikannya. Tapi, saya yakin insya Allah semuanya akan mampu saya lalui dengan ‘cantik’ dan pastinya dengan pertolongan Allah (ini yang utama).

Anak-anak juga tak kalah sibuknya. Anak saya yang pertama Alfaris, saat ini bersekolah di TK Budi Mulia Dua Pandeansari di tingkat B. Saya harus benar-benar mempersiapkan dia untuk nanti di awal tahun ajaran 2017 ini memasuki dunia sekolah yang baru, Sekolah Dasar. Wah... ga sabar membayangkan faris akan berseragam merah putih, hehehe. Demikian juga Almira anak kedua saya. Tahun ajaran ini rencananya saya akan memasukkannya ke TK setelah belajar di PAUD Budi Mulia Dua Pandeansari selama satu tahun. Melihat semangat almira sekolah, saya rasa tak apa kalau dia masuk TK walaupun umurnya nanti belum genap 4 tahun. Tapi mungkin, kembali saya harus mengeluarkan sedikit energi ekstra, karena kemungkinan besar awal tahun ajaran ini anak-anak sudah kembali ikut bersama saya pindah ke Martapura, Kalimantan Selatan, tempat tinggal kami. Jadi, saya juga harus menyiapkan diri membantu anak-anak beradaptasi lagi dengan lingkungan yang baru buat mereka. Untunglah anak-anak saya ini menganut semangat hidup rumput liar. Dimana saja mereka selalu tumbuh dan cepat beradaptasi dengan ceria.

Ya... 99% pasti tahun 2017 akan kami habiskan di dua provinsi, Yogyakarta dan Kalimantan Selatan. Hmmm, saya sudah bisa membayangkan sih ‘kerempongan’ tahun ini. Birokrasi di kampus, birokrasi di kantor, birokrasi sekolah anak-anak, packing pindahan, eh, jangan lupa...sidang tesis, ini justru acara utama nya di tahun ini. Selain kerempongan, saya juga membayangkan kesenangan memakai Toga lagi. Kalau 11 tahun yang lalu, cuma orang tua saya yang melihat saya mengenakan toga, insya Allah tahun ini bersama anak-anak dan suami. Semoga wisuda saya nanti bisa menjadi kenangan yang memberikan semangat belajar buat anak-anak saya kelak, aamiin.

Owya, saya dan suami saat ini juga sedang belajar menjadi enterpreneur. Di akhir tahun 2016 kami memulai usaha kami di bidang pariwisata di kota jogja ini. Dan alhamdulillah atas izin Allah ternyata usaha yang benar-benar dunia baru buat kami berdua ternyata memberikan hasil yang cukup menjanjikan (setidaknya menurut pandangan saya dan suami). Kami optimis, terutama suami saya, bisa menjalankan dan membesarkan usaha ini dengan kerja keras, kreativitas, loyalitas dan selalu, atas pertolongan Allah SWT. So, kalau gitu sekalian deh saya promosi. Buat yang mau tur ke jogja, bisa hubungi kami ya ALMIRA TOUR AND Transport. Kami menyediakan jasa rental mobil, city tour, tour wisata jogja maupun acara lainnya. Kami juga menyediakan jasa tour arrangement buat yang mau berwisata ke jogja, tentunya dengan harga yang bersahabat dan fasilitas yang nyaman.
Buat yang mau liburan ke jogja, yuk tour bareng kita. Insya Allah terpercaya, profesional dan harga bersahabat

Dan tak lupa pula harapan saya buat blog ini, semoga bisa benar-benar terkelola dengan baik dan menghasilkan banyak tulisan. Pun juga dengan ketertarikan saya di dunia fotografi, semoga ilmu perfotoan saya nambah sehingga foto yang dihasilkan bisa tambah cantik. Mudah-mudahan di sela-sela kesibukan yang terpampang nyata ini, saya tetap bisa menggunakan ‘me time’ saya buat ngeblog dan foto-foto.

Well, itulah cerita saya tentang beberapa hal yang kami anggap sebagai resolusi or wishlist tahun 2017 ini. Masih ada resolusi dan wishlist kecil-kecilan tapi tetap bermakna buat saya pribadi. Lain waktu mungkin saya akan bercerita lagi. Walau buat saya terlihat tidak mudah, tapi selalu dan selalu, saya yakini akan dapat menjalani semuanya dengan pertolongan Allah SWT seperti selama ini saya menjalani tahun-tahun sebelumnya. Keep spirit and cheers J......

Sabtu, 31 Desember 2016

INTRODUCTION

Salam...

Welcome to my new blog. Setelah sekian lama mengendap hanya sebagai niat dan ide, finally, jadi juga blog ini ‘Sweet Cappuccino’. Sebenarnya, ini adalah blog kedua saya. Blog pertama saya buat sekitar tahun 2010 ketika mulai berkenalan dengan beberapa blog milik para hijabers seperti Dian Pelangi, Siti Juwairiyah, Indah Nada Puspita, Ghaida dan sederet hijabers lainnya. Di blog itu saya belajar atau ‘berusaha’ membuat tulisan ala-ala para hijabers blogger tersebut. Tapi yah... sepertinya tidak terlalu berhasil, karena saya sendiri bukan seorang yang fashionable dalam hal perhijaban. Dan pada akhirnya, saya lupa password blog saya yang lama, jadilah bikin blog baru lagi.

Blog baru ini  adalah sebuah resolusi lama saya yang tak kunjung terealisasi dari tahun ke tahun. Dan, di tahun 2016 ini kembali saya membuat resolusi tersebut. Setelah tertunda terus, so... saya pikir di malam terakhir tahun 2016 ini adalah waktu yang tepat untuk merealisasikannya. Mission accomplish.

Oh ya, sesuai judulnya, introduction, perkenalkan, nama saya Ayu Soraya. Saya seorang istri dari suami yang super sabar dengan berbagai impian istrinya dan ibu dari dua orang anak yang super ceria. Selain itu, saya juga seorang farmasis yang bekerja di salah satu rumah sakit pemerintah daerah di Kalimantan Selatan. Mencoba hal-hal baru yang menarik perhatian saya sepertinya sudah menjadi suatu keharusan buat saya. Blog ini salah satunya.
Me and my little family



.... Sweet Cappuccino....


Nama ‘Sweet Cappuccino’ tidak terlepas dari blog saya sebelumnya, dengan harapan blog kali ini dapat terkelola dengan baik ke depannya.Terinspirasi dari jenis minuman kopi kegemaran saya, cappuccino (yang selalu saya tambah gula apabila saya ingin meminumnya). Honestly, saya bukan penggemar kopi, bahkan tidak menyukai minuman kopi yang benar-benar murni hanya kopi dan gula saja. Tapi tidak dengan cappuccino. Minuman kopi ini bisa bersahabat dengan lidah, perut bahkan hati dan otak saya. Bentuknya yang selalu cantik, dengan warna coklat pastel, membuat saya jatuh cinta. Ya, cappuccino memang selalu tampil indah buat saya, even itu cuma cappuccino instan ataupun cappuccino racikan dengan lukisan cantik di atas permukaannya yang disajikan di cafe-cafe eksklusif. Rasanya yang khas.... manis, pahit, itu benar-benar perpaduan rasa yang menyenangkan yang beranalog dengan filosofi kehidupan. Semakin jatuh cinta. Cappuccino telah memberikan banyak inspirasi bagi orang-orang di luar sana untuk membuat karya. Pun, saya berharap, dengan menggunakan nama ini, saya juga bisa terinspirasi untuk berkarya dan lebih jauhnya berbagi, menginspirasi dalam bentuk tulisan.

Sweet Cappuccino akan bercerita tentang kehidupan saya, keluarga kecil saya bersama andry, suami saya dan kedua anak kami, faris dan almira. Selain itu juga akan bercerita tentang berbagai ketertarikan saya, pada dunia kefarmasian yang saya geluti saat ini dan memberikan begitu banyak kesenangan dan rezeki, pada fotografi yang kini menjadi ‘me time’saya (karena pada dasarnya saya suka difoto dan sekarang suka memoto), pada kesenangan kami sekeluarga traveeling dan wisata kuliner, dan mungkin masih banyak hal lainnya yang tidak terduga.

Menulis, memainkan kata-kata menjadi rangkaian bacaan yang nyaman kemudian bermanfaat,  memang bukan hal yang mudah dan sederhana. Namun, jika tidak dicoba kita takkan pernah tahu sesulita apa atau bahkan semenyenangkan apa dari aktivitas ini. Nikmati saja prosesnya (tapi dengan serius tentunya). Belajar membuat tulisan, memberanikan diri menampilkannya di khalayak ramai, mudah-mudahan pada akhirnya bisa menebar kebaikan dan manfaat bagi orang lain.
Last, but not least.... Anggaplah blog ini sebagai hot cappuccino berwarna coklat pastel yang disajikan dalam sebuah cangkir porselen putih, yang diukir cantik di atas permukaannya, disajikan di depan anda.

Selamat menikmati perpaduan rasa manis dan pahitnya yang istimewa....